Friday, March 6, 2015

TEMBAKAU = VAKSIN KANKER


Sebuah terobosan baru ditemukan dalam dunia medis. Tembakau, yang kita kenal sebagai salah satu bahan pembuat rokok ternyata dapat digunakan sebagai salah satu vaksin penyakit kanker. Hasil studi menyebutkan bahwa tanaman ini  mungkin digunakan untuk membuat vaksin kanker tertentu bagi orang yang menderita jenis lymphoma kronis. Lymphoma adalah sejenis kanker yang melibatkan sel-sel sistem kekebalan.
Obat tertentu, akan menyusun reaksi kekebalan pasiendan memerangi sel-sel tumor dalam tubuh mereka sendiri. Dibuat dengan menggunakan pendekatan baru yang mengubah secara genetika tanaman tembakau yang direkayasa menjadi pabrik vaksin tertentu.
“Ini untuk pertama kali sejenis tanaman telah digunakan untuk menghasilkan protein guna disuntikkan kepada manusia” kata Dr. Ron Levy dari Stanford University School of Medicina di California, yang penelitiannya diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Science. “Ini akan menjadi cara mengobati kanker tanpa dampak” tambahnya
Tim Levy menguji vaksin itu pada 16 pasien yang baru-baru ini didiagnosis menderita lymphoma follicular Bcell, penyakit kronis yang tak dapat diobati. Menurut studi itu, tak seorang pasien pun mengalami dampak mencolok dan lebih dari 70% pasien tersebut mengembangkan reaksi kekebalan. Meskipun mereka belum memastikan apakah reaksi kekebalan tersebut cukup untuk menghancurkan kanker, para peneliti itu berharap teknik tersbut suatu hari dapat mengarah kepada pengobatan setidak beberapa jenis penyakit mematikan itu.
Para peneliti menggurat daun tembakau dengan virus yang dibalut den untuk menulari tanaman tersebut, yang selanjutnya menghasilkan protein antibodi yang juga terlihat di dalam tumor pasien. Daun itu dipetik beberapa hari kemudian ditumbuk jadi bubuk hijau. Dari daun itu, antibodi diambil dan dijernihkan. Bahan itu kemudian disuntikkan kembal ke tubuh pasien.
Vaksin yang erasal dari tanaman memiliki sejumlah keunggulan. Vaksin tersebut dapat dikembangkan jauh lebih cepat dan jauh lebih murah. Vaksin itu tak beresiko infeksi seandainya sel-se; hewan tercemar.

Dan antibodi yang dihasilkan juga dapat menimbulkan reaksi kekebalan yang lebih kuat dibandingkan dengan yang dikembangkan pada sel-sel hewan. 

No comments:

Post a Comment

author
Gina Lutfiana Azmi
Student of Junior High School 1 Tulungagung