Pengalaman adalah guru terbaik.
Begitu juga dengan pengalaman atas sebuah pernikahan. Kita harus pintar dan
teliti dalam memilih pasangan yang kelak akan menjadi teman hidup kita, seperti
ada istilah dalam memilih pasangan "bibit, bebet, bobot". Jangan asal
melihat penampilan luarnya saja, pun fisik menarik kepribadianya belum tentu
baik pula, sebab sekali gagal akan menjadi bahan pelajaran pernikahan
selanjutnya.
Berikut pengalaman seorang wanita
yang harus dipertimbangan sebelum menginjak ke pernikahan.
1. Wanita harus berusaha agar bisa sedikit
lebih hebat, mulai dari kemampuan diri hingga penampilan
Ada sebuah bunyi iklan terkenal : "Wanita yang
tulus paling cantik". Setiap orang memiliki hak untuk memilih cara hidup
mereka sendiri, tetapi harus sungguh-sungguh. Terhadap diri sendiri ; terhadap
pekerjaan ; terhadap hidupnya. Kendati wanita seperti ini tidak cantik secara
alami, tapi ia memiliki suatu keindahan yang tenang dan percaya diri, dan hanya
keindahan seperti ini baru bisa melawan perputaran waktu, selain itu, wanita
seperti ini sebenarnya juga merupakan tipe yang dikagumi pria.
Mungkin banyak kaum hawa bukan merupakan orang-orang yang hebat dalam
karier, namun, apabila bisa menampilkan kesegaran dan kebersihan diri juga
merupakan suatu kelebihan yang mengagumkan. Bagaimanapun juga, laki-laki yang
realistis selalu menilai penampilan fisik sebagai hal yang diprioritaskan,
tapi, tidak semua laki-laki hanya menyukai wanita cantik secara fisik, karena
sebagian besar laki-laki juga tertarik dengan wanita yang bersih dan segar
(penampilan).
2. Laki-laki yang baik, punya tuntutan
terhadap diri sendiri, tidak punya tuntutan terhadap wanita
Setiap laki-laki yang berpandangan---yang penting bisa
hidup sehari-hari dari perkerjaannya, namun, banyak tuntutan terhadap
kekasihnya sendiri, sebaiknya dijauhi saja. Karena laki-laki seperti ini,
kemungkinannya menjadi laki-laki dengan bibir berbisa (kasar). Kita sebagai
wanita yang mau menikah, tuntutan kita minimal harus dihargai oleh suami
sendiri, laki-laki yang menganggap dirinya punya hak dan bertindak semena-mena
terhadap istrinya itu bukan pasangan hidup yang baik.
3. Menikah harus menilai dari karakter dan
kepribadiannya, ini yang paling penting
Karakter yang sama, pandangan hidup yang sama dan
pandangan keuangan yang sama adalah jaminan terbaik hidup dalam ikatan
pernikahan. Jika karakter berbeda, misalnya sehari-hari tidak bisa
berkomunikasi dengan baik, meskipun dunia mengakui kalian adalah pasangan
paling serasi, tiada duanya lagi, sebaiknya jangan menikah. Karena bagaimanapun
juga, sebagian besar waktu seumur hidup yang harus dilalui itu adalah
bersamanya, hal ini sudah saya alami sendiri.
4. Laki-laki yang belum apa-apa sudah
mengatakan tidak pantas denganmu, kelak selamanya dia tidak akan pantas untuk
Anda
Bagi sejumlah wanita yang berkemampuan hebat, selalu
akan bertemu dengan beberapa laki-laki yang tampak berpotensi, kemudian Anda
mengubah diri untuknya, mengorbankan segalanya demi dia, namun, dia malah
berkata, Anda terlalu baik terhadapnya. Dia merasa pendidikannya, keuangannya,
kemampuannya, status sosial, tampang dan sebagainya tidak pantas bersanding
dengan Anda. Sejumlah besar contoh kasus yang tejadi pada teman-teman saya
membuktikan, bahwa laki-laki yang pesimis dan hanya bisa menjalin hubungan
berdasarkan kelemahan Anda, kelak dikemudian hari pasti tidak akan bersikap
baik pada Anda, karena kehebatan (pekerjaan, kepintaran dan sebagainya) yang
ada pada Anda hanya akan membuatnya rendah diri.
5. Sebelum mempercayakan seumur hidup Anda
(menikah), lihat dulu kondisi keluarganya
Bukan untuk melihat/mengecek seberapa kekayaan
keluarganya, tapi melihat/mengecek apakah hubungan antar keluarganya itu
harmonis, saling menghargai. Jika di dalam sebuah keluarga mengetahui ada
laki-laki memukul perempuan, tapi semuanya diam saja pura-pura tidak tahu, maka
kelak dikemudian hari dia juga tidak peduli dengan hidup matimu. Setiap
keluarga pasti punya kekurangan, harus tahu secara jelas dengan sikap kekasih
Anda, laki-laki yang selalu menurut secara membabi buta, tidak punya pendirian,
maka rasa hormat terhadap istri juga terbatas.
6. Laki-laki yang pelit terhadap dirinya dan
kekasihnya itu tidak menarik
Laki-laki yang royal terhadap dirinya sendiri, tapi
pelit sama kekasihnya itu pasti laki-laki egois, yang paling tidak layak
dinikahi. Uang adalah benda yang paling bisa melihat hakekat dan perasaan
seorang lelaki. Para wanita berpacaran bukan memacari uang, namun, jika dalam
hal keuangan, Anda merasa ada sesuatu yang tidak beres atas dirinya, maka sudah
selayaknya Anda merenungkan sejenak apakah dia laki-laki yang pantas untukmu.
Saat berpacaran, pengeluaran yang normal itu memang sudah sewajarnya, laki-laki
yang begitu bertemu lantas mengusulkan AA (laki-laki perhitungan-segala sesuatu
harus dibagi rata), takut rugi. Kelak dalam pernikahan, banyak hal yang harus
dikorbankan, maka laki-laki seperti ini pasti akan lari lebih dulu.
7. Jangan mau dengan laki-laki playboy
Lelaki playboy sebaiknya dijauhi, segera putuskan
hubungan walau hanya sekali melihat perselingkuhannya. Terus terang, jika tidak
diputuskan malah akan menjadi petaka bagi diri Anda sendiri.
8. Dalam percintaan, kaum wanita harus
memiliki batas atas dirinya sendiri
Jangan sampai hanya karena mencintainya, lantas
mengabaikan harga diri Anda, bahkan menghina orangtua sendiri, meninggalkan
pekerjaan. Perasaan cinta, pernikahan yang baik harus win-win solusion, bukan
pencapaian dan pengorbanan sepihak.
9. Katakan secara jelas jika ada yang hendak
disampaikan
Katakan saja apa yang ada dalam pikiran Anda, jangan
biarkan dia menebaknya, bicara dari hati ke hati, hidupmu akan lebih bahagia.
Jika tidak bisa bicara dari hati ke hati, itu artinya kebahagiaan kalian belum
terjamin. Saya pikir, tidak ada laki-laki yang bahagia dengan menebak isi hati
(pikiran) sang pacar. Dan jika hanya karena sebab ini, lantas kehilangan
seorang lelaki yang baik, bukankah sangat disayangkan.
10. Belum apa-apa sudah bertindak bagaikan
wanita luhur di depan laki-laki, sebaiknya hindari hal seperti ini
Jika dia merasa benar terhadap pengorbanan Anda, tetapi
tidak tahu membalasnya, dapat diduga ia adalah laki-laki yang selalu menganggap
dirinya benar. Jika waktu sudah lama bergulir, Anda lebih santai, segalanya
tidak sebaik dulu lagi, sehingga ia merasa terluka, merasa Anda telah
membohonginya atau tidak mencintainya lagi.
Sejak awal, persembahkan cinta yang terukur dan
memberinya kesempatan untuk mengekspresikan diri, biarkan dia melakukan sesuatu
untuk Anda. Terus terang, kesan sesuatu yang dipersembahkan atau dikorbankan
lelaki itu lebih dalam. Semakin banyak ia berbuat sesuatu untuk Anda, semakin
banyak berkorban, ia akan semakin merindukanmu dan lebih tak terpisahkan.
Sebaliknya, pengorbanan Anda, ia akan lebih tidak merasakan dengan apa yang
didapatkannya.
Dalam pernikahan, laki-laki yang kerap melakukan
pekerjaan rumah tangga, merawat anak-anak, kemungkinannya untuk melepaskan
pernikahannya itu lebih rendah, justru karena rumah ini (keluarga) diciptakan
olehnya dari hasil kerja keras, ia lebih tidak akan meninggalkan keluarganya.
Di sisi lain banyaknya laki-laki playboy dan berhati
srigala (tega) pasti ada seorang wanita yang berjiwa luhur dan tanpa pamrih
berkorban secara diam-diam. Pada akhirnya aku memutuskan untuk menikah dengan
kekasih pilihanku, sebab dia berkata kepadaku : aku sangat mencemaskanmu, aku
selalu takut kamu menderita, atau terjadi sesuatu padamu, selama tidak
melihatmu, aku merasa sangat khawatir akan dirimu.
11. Putuskan tanpa ragu
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, namun,
jika sudah berkali-kali, berarti masalahnya terletak pada diri sendiri. Banyak
sekali teman-temanku yang dikarenakan "sudah bertahun-tahun bersamanya,
"dia adalah lelaki pertamaku", "aku pernah keguguran beberapa
anak", "aku telah berkorban..... untuknya." "usia-ku
sudah.....", namun, hidupku menderita bersama seorang lelaki yang bersikap
buruk kepadaku, hingga akhirnya yang menderita adalah diri sendiri.
Seorang temaku pernah berkata kepadaku : segala sesuatu
yang ada di dunia ini, tidak ada yang kekal abadi, jika bukan berubah baik, ya
menjadi jahat, pokoknya, tidak ada yang kekal. Kata-kata ini seketika
mendorongku untuk ke luar dari sekeping perasaan cintaku yang suram. Sebab, aku
tahu, jika memang harus berubah, maka cinta itu hanya akan berubah menjadi
lebih buruk, dan perasaan hati yang akan menghimpitku kelak akan lebih dalam
menderaku. Keberanianku kini adalah dasar yang paling kokoh dalam perjalanan
hidupku yang cukup baik saat ini.
Karena cinta dan mencintai, bukan cinta demi sebuah
pernikahan yang indah atau cinta karena kehidupan yang mewah dalam impian
Segala kebahagiaan itu butuh pengorbanan, namun, jangan
biarkan beberapa pengorbanan malah menghancurkan seumur hidup Anda. Gadis-gadis
yang muda belia paling mudah dibutakan oleh kemewahan,, namun, dalam pernikahan
yang sesungguhnya, laki-laki yang bisa memakaikan selimut untuk Anda pada malam
hari dan rela merawat Anda dalam perjalanan hidup barulah laki-laki yang layak
dipercayakan untuk seumur hidup Anda.
12. Hargai laki-laki yang benar-benar
mencintaimu dengan tulus dan baik terhadapmu
Laki-laki yang baik akan bersikap baik terhadapmu
dengan cara yang benar-benar bermanfaat bagi Anda, bukan menurut sekehendakmu,
juga bukan membelenggumu atas nama cinta. Laki-laki seperti ini sangat jarang,
namun, jika beruntung bertemu dengan lelaki seperti ini, maka hargailah.
Laki-laki muda cenderung mencintai kekasihnya dengan
cara yang murni polos, mungkin ia belum dewasa, namun, cintanya itu tulus,
jangan lepaskan begitu saja. Kelak setelah berpengalaman dalam kehidupan, Anda
baru akan tahu bahwa sekeping hati yang tulus itu betapa berharganya.
13. Segalanya belum terlambat
Di dunia ini banyak lelaki baik sedang berupaya mencari
sekeping hatinya. Tidak semua lelaki hanya menyukai gadis perawan, juga tidak
semua laki-laki mempermasalahkan pernikahanmu sebelumnya,
No comments:
Post a Comment